
Siang itu, langit memuntahkan muatannya. Tangisan lembutnya membuat rerumputan di pekarangan dan pepakaian di jemuran basah kuyup. Aku yang sedari pagi berniat mencuci pakaian tanpa langkah gontai, langsung saja berjalan sembari menenteng ember yang berisi gegombal kotor dan sabun cuci ke kamar mandi.
Koncoku yang sedari tadi memerhatikan tingkah polahku, tiba-tiba nyeletuk.
”Kang! Udan-udan kok malah umbah-umbah?”. Aku yang suka bercandapun akhirnya nyerocos sekenanya.
”harusnya kan gitu co!. La daripada nyuci ketika panas, e... waktunya menjemur pakaian malah hujan!”.
Sembari manggut-manggut, koncoku berujar, “O.....! iyo.. yo... kang!. He...he...he...”.
Sobat, cuaca panas itu waktunya menjemur pakaian, bukan waktunya mencuci pakaian, camkan baik-baik tiu.
Muhith Alhilmy Alhasyimy
Ponorogo, November 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar